원문정보
초록
영어
Learner autonomy is a multidimensional and complex concept that has attracted immense research attention in both Western and Asian contexts. The majority of this research focused on privileged environments neglecting underprivileged contexts, where learner autonomy has been recognised as a rescue strategy. Simultaneously, most research addressed either student or teacher perceptions on learner autonomy development in a single study. This study addressed the aforementioned gaps, by investigating EFL teachers’ and students’ perceptions about the prospects and barriers in the promotion of learner autonomy in disadvantaged Indonesian secondary schools. It adopted a phenomenological qualitative approach comprising 32 interviews with EFL teachers and focus groups with 30 EFL learners. Findings revealed that both teacher and student participants identified socioeconomic factors as the most prominent hindrance comprising limited access to learning resources and limited time to conduct autonomous learning. Moreover, a notable disparity emerged in the teachers’ and students’ perceptions of the enabling factors for promoting autonomy. The students were more optimistic about the feasibility of developing learner autonomy, acknowledging several enabling factors compared to their teachers. The study provides practical implications for designing appropriate teacher training to address the needs of many similar underresourced teaching environments.
기타언어
Otonomi pebelajar adalah konsep multidimensi dan kompleks yang telah menarik perhatian banyak penelitian di konteks Barat dan Asia. Mayoritas penelitian ini berfokus pada konteks lingkungan yang maju dan memiliki hak istimewa namun mengabaikan konteks yang kurang mampu, di mana otonomi pebelajar telah diakui sebagai strategi penyelamatan. Secara bersamaan, sebagian besar penelitian membahas persepsi siswa atau guru saja dalam satu studi tentang pengembangan otonomi pebelajar. Penelitian ini merujuk pada kesenjangan yang disebutkan di atas, dengan mengeksplorasi persepsi guru dan siswa yang yang mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa asing tentang prospek dan hambatan dalam meningkatkan otonomi pebelajar di sekolah menengah tertinggal di Indonesia. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif fenomenologis yang terdiri dari 32 wawancara dengan guru Bahasa Inggris dan wawancara kelompok dengan 30 pelajar. Temuan menunjukkan bahwa baik guru maupun siswa mengidentifikasi faktor sosial ekonomi sebagai hambatan terbesar yang terdiri dari terbatasnya akses terhadap sumber belajar dan terbatasnya waktu untuk melakukan pembelajaran mandiri. Namun, kesenjangan yang mencolok muncul pada persepsi kedua kelompok partisipan ini terkait faktor pendukung dalam implementasi otonomi pebelajar. Hal ini terkonfirmasi dalam persepsi kedua kelompok partisipan tersebut mengenai kelayakan implementasi otonomi pebelajar ini. Dalam hal faktor pendukung untuk meningkatkan otonomi, siswa lebih optimis mengenai kemungkinan mengembangkan otonomi pebelajar, dan menyatakan beberapa factor pendukung dibandingkan dengan guru mereka. Studi ini memberikan implikasi praktis untuk pelatihan guru yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan banyak lingkungan pengajaran yang kekurangan sumber daya.
목차
Introduction
Literature Review
Definitions of Learner Autonomy
Previous Studies on Learner Autonomy
The Feasibility and Constraints of Developing Learner Autonomy
Methodology
Research Design
Research Setting
Research Participants
Data Collection Procedures and Analysis
Findings
Teachers’ and Students’ Perceptions about the Feasibility of Developing Learner Autonomy
Teachers’ and Students’ Perceptions about the Challenges in Promoting Learner Autonomy
Discussion
Students’ and Teachers’ Perceptions on the Feasibility of Promoting Learner Autonomy
Teachers’ and Students’ Perceptions regarding the Challenges of Promoting Learner Autonomy
Conclusion
Acknowledgements
The Authors
References
